Nama : Wiwik Dyah
Kurniawati
Kelas : 3 EB 20
NPM : 28210569
Bahasa Indonesia 2 #
Tulisan 3
Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi
yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang
saham, kreditor,
pemasok, serta
pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas
+ Ekuitas).
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan
atau organisasi
dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan
ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik
perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para
pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi
melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu
SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia
pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi dan Laporan Keuangan
Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada Standar
Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.
Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan
4 IPSAK. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil
adaptasi dari International Accounting Standards.
·
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke
dalam Standar Akuntansi Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik
akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era
globalisasi.
·
Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis”
karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan
laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar
dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi
tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan
istilah laporan keuangan.
·
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
·
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni
neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial
reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain
yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung
maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan
tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama,
seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio
keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening
tertentu.
·
Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan
adalah IAI, Bapepam, BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor)
serta para pemakai laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda
masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan
keuangan yang berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat
waktu).
Kerangka Konseptual Akuntansi dan Profesi Akuntan
1.
Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
perusahaannya, manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip
atau metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat kondisi
ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan transaksi-transaksi
operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam praktik akuntansi di dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Kerangka dasar akuntansi dan
pelaporan keuangan ditetapkan sebagai maksud untuk mendefinisikan secara luas
tentang tujuan, istilah dan konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik
akuntansi yang pada akhirnya sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup
dan batas-batas akuntansi dan laporan keuangan.
2.
Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1)
Tujuan laporan keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan
keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur
laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal.
3.
Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat
karakteristik laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan
dapat dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada pemilik,
distribusi kepada pemilik.
4.
Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak
yang berkarier dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan
pelaporan keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan
publik dan para pemakai laporan.
1.Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan,
pengelompokan, pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan
kebiasaan akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunnya. Oleh
sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keuangan mengandung
keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut.
3.
Dalam laporan laba rugi bentuk langkah tunggal
hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu laba bersih.
4. Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan
yang tertanam dalam perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan ini dapat digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi
perubahan jumlahnya tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut
Laporan Perubahan Laba Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi pada pos
Laba Ditahan saja. Namun, apabila perubahan juga terjadi pada pos-pos modal
pemilik yang lain maka perlu disusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap.
Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/02/09/akuntansi-keuangan-dan-laporan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar