Nama : Wiwik Dyah
Kurniawati
Kelas : 3 EB 20
NPM : 28210569
Bahasa Indonesia 2 #
Tulisan 19
Biaya
Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
(1)
biaya overhead pabrik variabel,
(2)
biaya overhead pabrik tetap, dan
(3)
biaya overhead pabrik campuran.
Biaya
overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik
variabel adalah biaya bahan penolong.
Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya
overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah
walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap
adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa
gedung pabrik.
Biaya
overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik
semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya
overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur
·
PENGGOLONGAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya Overhead Pabrik dapat
digolongkan dengan tiga cara penggolongan :
a. Penggolongan biaya overhead
pabrik menurut sifatnya
b. Penggolongan biaya
overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan
c. Penggolongan biaya
overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen
A.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Biaya Overhead Pabrik adalah
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam Biaya Overhead Pabrik dikelompokan
menjadi beberapa golongan berikut ini :
a. Biaya Bahan Penolong adalah
bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi
bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan
harga pokok produksi tersebut.
b. Biaya Reparasi dan
Pemeliharaan adalah biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang,
biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan
untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan.
c. Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan
secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
d. Biaya yang timbul sebagai
akibat penilaian terhadap aktiva tetap adalah biaya-biaya depersiasi emplasemen
pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium, alat kerja,
dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
e. Biaya yang timbul sebagai
akibat berlalunya waktu adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen,
asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan,
dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
f. Biaya Overhead Pabrik
lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai adalah biaya
reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan
sebagainya.
B.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan Dengan
Perubahan Volume Produksi Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ini dapat dibagi
menjadi tiga golongan yaitu :
a. Biaya Overhead Pabrik
variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
b. Biaya Overhead Pabrik
tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan
volume kegiatan tertentu.
c. Biaya Overhead Pabrik
semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead Pabrik yang bersifat semivariabel
dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
C.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan Departemen Ditinjau
dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, Biaya
Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
a. Biaya Overhead Pabrik
langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dalam departemen
tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati departemen tersebut.
b. Biaya Overhead Pabrik
tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang manfaatnya
dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
·
PENENTUAN
TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK
Alasan Pembebanan Biaya
Overhead Pabrik kepada Produk atas dasar Tarif yang Ditentukan Di Muka :
1. Pembebanan Biaya Overhead
Pabrik atas dasar biaya sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan
berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang
lain. Apabila Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada
produk, maka harga produksi per satuan mungkin akan berfluktasi karna sebab
berikut ini : Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan,
perubahan tingkat efisiensiproduksi, adanya Biaya Overhead Pabrik yang terjadi
secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun dan Biaya
Overhead Pabrik tertentu seirng terjadi secara teratur pada waktu-waktu
tertentu.
2. Dalam perusahaan yang
menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok
pesanan, menejemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada
saat pesanan selesai dikerjakan.
Langkah Langkah Penentuan
Tarif Biaya Overhead Pabrik
Penentuan tarif Biaya
Overhead Pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut :
A.
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Dalam hal ini harus diperhatikan
tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran Biaya
Overhead Pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai yaitu :
a. Kapasitas praktis adalah
kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat
dihadiri karna hambatan-hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas normal adalah
kemampuna perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang.
c. Kapasitas sesungguhnya
yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang. Untuk kelemahanya yaitu akan berakibat
terjadinya perbedaan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari tahun ke
tahun dan sebagai akibat perubahan yang besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik
dari period eke periode.
B.
Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk. Ada berbagai
macam dasar yang dapat di pakai yatiu :
a. Satuan Produk adalah
metode yang langsung membebankan Biaya Overhead Pabrik kepada produk.
b. Biaya Bahan Baku adalah
Biaya Overhead Pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku, maka
pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada biaya bahan baku yang dipakai.
Bila Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan jumlah (berat) bahan baku, maka
pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada kuantitas bahan baku yang dipakai.
c. Biaya Tenaga Kerja adalah
Biaya Overhead Pabrik yang mempunyai hubungan erat dengan jumlah tenaga kerja
langsung, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah kepada biaya tenaga
kerja langsung. Metode ini mengandung kelemahan sebagai berikut : Biaya
Overhead Pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk dan Jumlah biaya
tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan tarif tinggi dan
rendah.
d. Jam Tenaga Kerja Langsung
adalah jumlah upah (hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah) dengan
jumlah jam kerja, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik atas dasar upah tenaga
kerja langsung. Apabila Biaya Overhead Pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu
untuk membuat produk, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam tenaga
kerja langsung.
e. Jam Mesin adalah Biaya
Overhead Pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka pembebanan Biaya
Overhead Pabrik adalah jam mesin.
Factor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai adalah:
a. Harus diperhatikan jenis
Biaya Overhead Pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi.
b. Harus diperhatikan
sifat-sifat Biaya Overhead Pabrik yang dominan.
C.
Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tarif Biaya Overhead Pabrik
dipecah menjadi dua macam yaitu :
a. Tarif Biaya Overhead
Pabrik tetap
b. Tarif Biaya Overhead
Pabrik variabel
Dalam Akuntansi Biaya
terdapat dua pendapat mengenai elemen biaya yang dimasukan dalam harga pokok
produksi.
Pendapat pertama mengatakan
bahwa semua biaya produksi merupakan harga pokok produksi terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik, baik yang
berprilaku tetap maupun yang variabel.
Pendapat kedua mengatakan
bahwa harga pokok produksi hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang
berprilaku variabel saja jadi harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik variabel.
·
PEMBEBANAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF
Tarif Biaya Overhead Pabrik
yang ditentukan di muka kemudian digunakan untuk membebankan Biaya Overhead
Pabrik kepada produk yang diproduksi. Bila menggunakan metode full costing di
dalam penentuan harga pokok produksinya, maka pembebanan menggunakan tarif
Biaya Overhead Pabrik Variabel dan tarif biaya overhead tetap sedangkan bila
menggunakan metode variable costing, maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik
menggunakan tarif Biaya Overhead Pabrik variabel saja.
·
PENGUMPULAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA
Biaya Overhead Pabrik yang
sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan dengan Biaya Overhead
Pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
Selisih yang terjadi antara Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan kepada produk
atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan Biaya Overhead Pabrik yang
sesungguhnya terjadi merupakan Biaya Overhead Pabrik yang lebih atau kurang
dibebankan (over or underapplied factory overhead cost).
Selisih Biaya Overhead
Pabrik dipecah menjadi dua macam selisih (variances)sebagai berikut :
1. Selisih anggaran (Budget
Variance) adalah selisih yang menunjukan perbedaan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan taksiran biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut
anggaran.
2. Selisih kapasitas (Idle
Capacity Variance) adalah selisih kapasitas disebabkan karna tidak dipakainya
atau dilampauinya kapasitas yang dianggarkan.
·
PERLAKUAN
TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
Setiap akhir bulan, Biaya
Overhead Pabrik yang kurang atau lebih dibebankan dipindahkan dari rekening
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya ke rekening selisih Biaya Overhead Pabrik.
Selisih Biaya Overhead Pabrik dicantumkan dalam neraca sebagai beban yang di
tangguhkan (deferred charges) atau deferred credits. Perlakuan terhadap selisih
Biaya Overhead Pabrik ini seringkali digunakan tanpa memperhitungkan penyebab
terjadinya selisih itu sendiri dengan alasan sebagai berikut:
1. Menejemen tidak pernah
mencoba menentukan penyebab terjadinya selisih Biaya Overhead Pabrik.
2. Jumlah selisih relatif
kecil bila dibandingkan dengan saldo rekening-rekening yang akan dibebani
dengan pembagian selisih tersebut.
3. Saldo rekening-rekening
Barang Dalam Proses dan Persediaan Produk Jadi biasanya relatif kecil bila
dibandingkan dengan Harga Pokok Penjualan.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/accounting/1940603-biaya-overhead-pabrik/#ixzz2EqOICUtq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar